EFEK RESIDU HORMON PERTUMBUHAN PADA DAGING SAPI

Cara penggemukan sapi di maksudkan untuk meningkatkan jumlah bobot sapi, memperbaiki kualitas daging, dan mencegah pemotongan sapi betina produktif. Saat ini terdapat beberapa cara untuk meningkatkan pertumbuhan bobot badan sapi secara singkat dan signifikan. yaitu dengan memberikan hormon pertumbuhan atau growth promotors

Selain mengetahui kebaikan dari hormon pertumbuhan, kita harus juga mengetahui efek samping dari pemberian growth promotore baik lewat implan yang di tanam di kuping sapi atau secara injeksi (di suntikan).

RESIDU HORMON PERTUMBUHAN PADA DAGING SAPI

Hormon adalah Suatu senyawa kimia yang diproduksi (umumnya dalam jumlah yang sangat sedikit) oleh suatu kelenjar tertentu dan memberikan pengaruh kepada bagian tubuh yang lainnya secara terkoordinir. Tujuan penggunaan hormon ditujukan sebagai pemacu pertumbuhan digunakan untuk meningkatkan produksi ternak dengan cara mempercepat laju pertumbuhan. 

Sejak 1950 penggunaan secara luas hormone (hexoestroi) sebagai growth promotors di USA. Ditujukan untuk meningkatkan berat badan tanpa harus memberi pakan dalam jumlah banyak (overfeeding). Hormon tersebut amat baik digunakan pada ternak sapi, domba, unggas, namun kurang berpengaruh pada babi.

residu hormon pertumbuhan pada daging sapi
Proses memasukan hormon pertumbuhan sapi (implan)
Amerika Serikat (AS) dan Australia masih melakukan praktik pemberian hormon pada sapi. Hormon ini diberikan untuk memacu pertumbuhan sapi sehingga sapi akan mencapai bobot badan maksimal dalam waktu singkat.

Sebenarnya penggunaan hormon anabolik pada ternak itu bertujuan untuk merangsang pertumbuhan atau sebagai growth promoter, dimana hormon dapat membantu efisiensi sistem metabolisme ternak dalam mengkonfersi pakan menjadi daging. Hal ini merupakan pengembangan dari praktek penggunaan hormon di lapangan, yang mana pada awalnya hanya digunakan untuk pengobatan penyakit.

Namun demikian dalam prakteknya, preparat hormon pemacu pertumbuhan digunakan dalam bentuk implan yang berbentuk kecil di bawah kulit pada bagian belakang telinga. Implan hormon akan melepaskan hormon ke dalam sirkulasi tubuh secara perlahan dalam dosis yang kecil selama periode penggunaan umumnya antara 100 – 200 hari, tergantung dari jenis produknya.

Hingga saat ini, ada enam jenis anabolik steroid yang digunakan dalam berbagai variasi kombinasi sebagai pemacu pertumbuhan pada ternak sapi di beberapa negara seperti USA, Canada, dan Australia. Tiga diantaranya merupakan steroid alamiah seperti estradiol, testosterone, dan progesterone, dan tiga jenis lainnya merupakan hormon sintetik (zeranol, trenbolone acetate, dan melengestol acetate).

Sedangkan Residu hormon itu merupakan senyawa asal dan atau metabolitnya yang terdapat dalam jaringan produk hewani dan termasuk residu hasil uraian lainnya. Keberadaan residu hormon dapat ditemukan saat hewan disembelih pada bagian otot, lemak, hati, ginjal, dan organ dalam lainnya. Batas maksimum residu hormon dalam produk pangan asal hewan telah diatur dalam CODEX alimentarius commission. Hal ini dikarenakan, adanya dugaan dampak terhadap gangguan kesehatan konsumen dari keberadaan residu tersebut dalam pangan yang apabila dikonsumsi dalam waktu lama.

 Adapun batas maksimum residu hormon Codex Alimentarius Commission dan SNI yaitu :

Kebijakan Pemerintah terkait Residu Hormon:

Keputusan Menteri Pertanian Nomor 806 tahun 1994; Surat edaran Direktur Kesehatan Hewan Nomor 329/X-C tanggal 4 Oktober 1983; Hasil rapat komisi obat hewan Indonesia tanggal 12 Agustus 1998:


  • Hormon pemacu pertumbuhan tidak dijinkan penggunaannya pada hewan produksi untuk konsumsi;
  • Trenbolon asetat diklasifikasikan sebagai obat keras yang tidak diijinkan untuk didaftar dan diedarkan;
  • Untuk itu di SNI: 01-6366-2000,BMR trenbolon acetate dalam makanan asal hewan tidak ditetapkan.

Monitoring Residu hormon :

Upaya pemerintah dalam menjamin ketentraman batin masyarakat konsumen;
  • Dilakukan terhadap daging sapi impor maupun lokal, terutama dilakukan di daerah yang merupakan sentra penyediaan ternak sapi;
  • Lokasi pengambilan contoh dilakukan di tempat-tempat penjualan (pasar tradisional dan swalayan) dan beberapa fasilitas utama penyediaan daging sapi (seperti RPH, kios daging, serta cold storage yang dimiliki oleh distributor dan importir daging).

Efek samping Residu hormon anabolik sintetik

Nah..... residu hormon anabolik sintetik apabila melebihi MRL yang dipersyaratkan diduga dapat menimbulkan efek samping gangguan kesehatan pada manusia sepertii:

  • Reaksi alergik yang dapat terjadi setelah individu memperoleh residu yang berada dalam bahan makanan. Bentuk reaksi alergi dapat berupa urtikaria atau hipersensitifitas pada kulit
  • Efek teratogenik (dapat menyebabkan/ manghasilkan bayi cacat / kecacatan tubuh pada kelahiran) yang dapat terjadi jika embrio pada awal masa kebuntingan terpapar residu
  • Efek karsinogenik (dapat mendorong atau menyebabkan kanker). Efek tersebut merupakan kekhawatiran utama konsumen
  • Efek mutagenik (terjadi mutasi secara genetik) yang dapat terjadi akibat adanyakerusakan unsur genetik seluler secara individu/perorangan. 

0 Response to "EFEK RESIDU HORMON PERTUMBUHAN PADA DAGING SAPI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel