Sistem Keterlacakan Sapi RFID

Cara kerja RFID

Sistem keterlacakan hewan ternak, hal ini mungkin masih terasa asing bagi peternak di Indonesia, karena memang untuk hewan ternak ruminansia penggunaannya di Indonesia masih belum umum dan di biasakan. Tetapi, dalam penerapan skala negara, Australia telah lama menerapkan sistem keterlacakan ini di sapi import yang berasal dari negaranya dengan cara menempatkan RFID TAG di telinga sapi.

RFID adalah singkatan dari Radio Frequency Identification. RFID adalah sistem identifikasi tanpa kabel yang memungkinkan pengambilan data tanpa harus bersentuhan seperti barcode dan magnetic card . Saat ini penggunaan RFID TAG dapat ditempel pada berbagai obyek untuk keperluan identifikasi seperti saat belanja barang, kartu ID karyawan, identifikasi aset perusahaan, identifikasi hewan ternak dan masih banyak lagi identifikasi yang lainnya.

Kelebihan RFID

RFID mempunyai keunggulan dibandingkan dengan sistem manual atau penggunaan bar kode . Tag dapat dibaca jika lewat di dekat pembaca , bahkan jika itu ditutupi oleh obyek atau tidak terlihat . RFID Tag dapat dibaca dalam wadah, kotak kardus atau lainnya , dan tidak seperti barcode, RFID Tag dapat sekaligus dibaca pada suatu waktu . Sedangkan bar kode hanya dapat dibaca satu per satu. RFID juga tahan air dan gesekan karena biasanya dikemas dalam chip plastik yang kadang dimasukkan kedalam tubuh obyek yang dipasang RFID.

Penggunaan RFID

Australian National Livestock Identification System (NLIS) adalah  salah satu lembaga yang telah menggunakan  RFID untuk melacak hewan ternak yang berasal dari Australi di seluruh dunia. Melacak disini diartikan bahwa si sapi setelah meninggalkan Australia diketahui riwayat keberadaannya, mulai dari feedlot tempat dia dipelihara hingga RPH dimana dia dipotong.

Identifikasi Hewan digunakan untuk berbagai tujuan, seperti riwayat penyakit ternak , manajemen ternak, verifikasi umur dan sumber sapi berasal. Tag telinga RFID memberikan identifikasi yang mudah dikenali , yang tidak dapat dimanipulasi, memberikan identifikasi ternak yang dapat diandalkan. Semua jenis RFID TAG yang berbeda ini memberikan tujuan yang sama, yaitu mengidentifikasi.

Prinsip Kerja RFID

RFID menggunakan sistem identifikasi dengan gelombang radio. Untuk itu dibutuhkan dua buah perangkat, yaitu yang disebut TAG dan READER. Saat pemindaian data, READER membaca sinyal yang diberikan oleh RFID TAG.

1. RFID TAG

RFID Tag adalah alat untuk bantu untuk menempelkan RFID di telinga sapi

Adalah sebuah alat yang dilekatkan pada telinga sapi  yang akan di identifikasi oleh RFID READER.

RFID TAG dapat berupa perangkat pasif atau aktif. TAG pasif artinya tanpa battery dan TAG aktif artinya menggunakan battery. 

TAG pasif lebih banyak digunakan karena murah dan mempunyai ukuran lebih kecil. RFID TAG dapat berupa perangkat read-only yang berarti hanya dapat dibaca saja ataupun perangkat read-write yang berarti dapat dibaca dan ditulis ulang untuk update.

RFID TAG hanya berisi sebuah data unik yang berbeda satu dengan yang lainnya. Jadi Informasi mengenai obyek yang terhubung ke tag ini hanya diterdapat pada database yang terhubung pada RFID READER.

 2. RFID READER

Proses scan RFID

Adalah merupakan alat pembaca RFID TAG. Ada dua macam RFID READER yaitu READER PASIF (PRAT) dan READER AKTIF (ARPT).

READER PASIF memiliki sistem pambaca pasif yang hanya menerima sinya radio dari RFID TAG AKTIF (yang dioperasikan dengan batre). Hal ini memungkinkan aplikasi RFID untuk sistem perlindungan dan pengawasan aset.

READER AKTIF memiliki sistem pembaca aktif yang memancarkan sinyal interogator ke TAG dan menerima balasan autentikasi dari TAG. Sinyal interogator ini juga menginduksi TAG dan akhirnya menjadi sinyal DC yang menjadi sumber daya TAG PASIF.

Dalam penimbangan sapi di feedlot, penggunaan RFID sistem ini tentunya sangat membantu dimana dulu pencatatan dilakukan secara manual.  Dengan cara manual akan sering terjadi kesalahan teknis, sehingga sangat mungkin adanya penyimpangan penyimpangan yang terjadi di lapangan, maka dengan dengan RFID ini merupakan solusi untuk para pemilik peternakan agar nanti mendapatkan hasil timbangan yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan data base awal kedatangan.(A)

Share this post